Minggu, 13 Mei 2012


Korsel Kembangkan Robot Penjaga Penjara




Robot

Departemen Peradilan di Korea Selatan tengah mengembangkan proyek pembuatan robot yang akan digunakan untuk menjaga keamanan penjara di negeri tersebut.

Para ahli mendesain robot penjaga untuk berpatroli mengelilingi sel-sel yang ada di dalam penjara. Robot-robot tersebut memiliki kemampuan untuk mendeteksi keributan atau keanehan yang ada di dalam penjara dan dengan segera memberikan sinyal pada penjaga penjara yang sebenarnya.

Tidak hanya untuk mendeteksi keributan, robot penjaga tersebut juga bisa berfungsi sebagai penyampai pesan jika ada tahanan yang sakit atau memerlukan bantuan.

Rencananya, robot tersebut akan mulai diujicoba selama satu bulan di penjara kota Pohang, Seoul, Korea Selatan. Penjaga di penjara tersebut sangat setuju dengan dioperasikannya robot penjaga. Mereka menganggap robot tersebut bisa membantu meringankan pekerjaan.

Disinggung masalah persetujuan para narapidana terkait penggunaan robot tersebut, seorang kepala sipir penjara menyatakan bahwa tidak akan ada masalah mengingat robot penjaga tidak bertindak sebagai penghukum melainkan sebagai penolong dan penjaga keamanan.

sumber

Terungkap, iPhone dan iPad Dirakit Secara "Hand Made"



Terungkap, iPhone dan iPad Dirakit Secara "Hand Made"  

Acara "Nightline" episode khusus tentang lini produksi perangkat Apple di stasiun televisi ABC, menyajikan tayangan yang mengejutkan banyak pihak. 

Tayangan acara tersebut memperlihatkan sebuah fakta yang sangat mengejutkan, ternyata ponsel besutan Apple, iPhone dibikin tidak sepenuhnya dirakit dengan mesin. 

iPhone dan iPad bisa disebut produk yang dirakit dengan tangan atau "home-made", meski tidak 100%. Karena, ada 141 langkah lini produksi yang sebagian besar melibatkan tangan pekerja secara langsung. Sedangkan iPad, membutuhkan 325 langkah produksi yang juga melibatkan tangan pekerja.

Di dalam pabrik milik Foxconn, tak  banyak terlihat ada robot atau mesin otomatis yang membantu proses
pembuatan dua produk andalan Apple tersebut.

Pihak Apple mengijinkan wartawan ABC Bill Weir, untuk masuk ke pabrik Foxconn di China yang memproduksi produk-produk Apple. Dari kunjungan tersebut, Weir membuat sebuah tayangan berdurasi 30 menit.

Sehari sebelum tayangan itu disiarkan, Weir mengatakan ABC akan menunjukkan bagaimana cara iPad, iPhone, dan MacBook dibuat. Weir akan bertemu buruh-buruh China yang membuatnya.

"Kami akan menunjukkan bagaimana para pekerja datang dengan bus, kadang butuh berhari-hari untuk sampai ke Foxconn. Sangat menyedihkan ketika mereka harus membersihkan layar atau menyolder chip selama 10 jam sehari dengan bayaran minim," kata Weir.

Motivasi ABC melakukan liputan khusus di pabrik Foxconn, dipicu atas pemberitaan mengenai kondisi pekerja Foxconn yang dieksploitasi, karena buruknya kesehatan, kondisi keamanan dan jam kerja yang panjang.

Sebelumnya, ada juga pemberitaan soal pekerja Foxconn yang bunuh diri dan dua ledakan tahun 2011 yang menewaskan empat orang dan melukai lebih dari 75 pekerja lainnya.

Menanggapi pemberitaan tersebut, Apple mengumumkan akan melakukan inspeksi dan audit fasilitas di pabrik Foxconn. Inspeksi akan dilakukan oleh organisasi independen bernama Fair Labor Association (FLA), dan telah dimulai pada pertengahan Februari 2012. 

Seorang eksekutif Foxconn mengatakan, pihaknya akan menyambut tuntutan Apple untuk menaikkan upah para pekerja. 

Untuk urusan makan, meski telah bekerja keras dan hanya digaji 1,78 dollar AS (atau sekitar Rp 16 ribu) per jamnya, para pekerja Foxconn harus membayar makanan mereka sendiri, sekitar 0,7 dollar AS (sekitar Rp 6500) sekali makan, dan membayar 17,50 dollar AS (sekitar Rp 160.000) sebulan untuk berbagi kamar asrama bersama lima sampai tujuh pekerja lainnya.

Foxconn sendiri, saat ini merupakan pabrik manufaktur teknologi yang menyuplai perusahaan teknologi seperti HP, Microsoft, IBM, Intel, dan Dell.