Rabu, 18 April 2012

budaya organisasi

Budaya organisasi adalah suatu sistem yang dipakai oleh para anggota dan yang mebedakan antara organisasi yang lainnya.Salah satu sistem yang dipakai organisasi adalah sistem kebersamaan karena sistem ini merupakan kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. Dan dalam organisasi mempunyai struktur, visi & misi, dan peraturan-peraturan yang berbeda antara setiap organisasi.
Organisasi yang pernah saya rasakan adalah organisasi ROHIS dan organisasi itu merupakan irganisasi yang paling berkesan. Karena dalam organisasi itu saya dapat mempelajari hal-hal tentang organisasi dan di sana saya menjabat sebagai wakil ketua. Dalam organisasi saya dan teman-teman telah membuat dan menjalankan banyak acara. Dan dalam menjalankan acara tersebut kami semua belajar tentang surat menyurat,tata cara meminta perizinan,melatih kepemimpinan,melatih kemandirian dan masih banyak lagi yang kami pelajari.Budaya dalam organisasi itu adalah budaya keagamaan.
Asal muasal budaya organisasi adalah kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada di sebuah organisasi saat ini merupakan hasil atau akibat dari yang telah dilakukan sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya di masa lalu. Hal ini mengarah pada sumber tertinggi budaya sebuah organisasi: para pendirinya.
Secara tradisional, pendiri organisasi memiliki pengaruh besar terhadap budaya awal organisasi tersebut. Pendiri organisasi tidak memiliki kendala karena kebiasaan atau ideologi sebelumnya. Ukuran kecil yang biasanya mencirikan organisasi baru lebih jauh memudahkan pendiri memaksakan visi mereka pada seluruh anggota organisasi. Proses penyiptaan budaya terjadi dalam tiga cara. Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan seperasaan dengan mereka. Kedua, pendiri melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara pikir dan berperilakunya kepada karyawan. Terakhir, perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dan, dengan demikian, menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri tersebut. Apabila organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu dipandang sebagai faktor penentu utama keberhasilan itu. Di titik ini, seluruh kepribadian para pendiri jadi melekat dalam budaya organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar